Senin, 20 September 2010

Inti Shalat : Berprasangka Baik Kepada Allah

Secara syar’i, shalat adalah gerakan ibadat yang diawali takbir dan diakhiri salam. Gerakan ibadat shalat adalah berdiri, ruku, sujud, dan duduk. Apabila mencermati gerakan-gerakan shalat, maka secara psikis, gerakan yang dirasa paling dekat kepada Allah SWT adalah posisi sujud. Pada saat sujud itulah seorang hamba mempersembahkan cinta, takut, takjub, serta penyerahan jiwa dan raga kepada Allah Rabbul'alam.

Hal yang menarik, pada saat sujud shalat tersebut, kalimat yang diucapkan seorang hamba bukanlah permohonan ampun, bukan Allahu Akbar (Allah Maha Besar), dan lain-lain, melainkan kalimat tasbih Subhana Rabb… yang artinya Maha Suci Allah …

Apakah misteri di balik kalimat tasbih ? Ada seorang alim memberitahukan Penulis bahwa apabila kita mengucapkan kalimat yang berasal dari ayat-ayat Qur’an secara berulang-ulang dan penuh konsentrasi, maka si pelaku akan mendapatkan kesan hati yang berupa pemahaman sehubungan dengan apa yang diucapkan secara berulang tersebut, walaupun pada awalnya si pembaca tidak mengetahui makna harfiahnya. Wallahualam, sampai akhirnya Penulis membuktikan sendiri.

Maka pada suatu hari Penulis mengucapkan kalimat tasbih secara berulang-ulang dengan penuh konsentrasi. Penulis ingin merasakan kesan hati dari pengucapan tasbih tersebut.

Setelah sekian lama hingga berhari-hari, Penulis akhirnya merasakan kesan dari pengucapan tasbih, yakni kesan rasa kepasrahan, kepatuhan, dan penyerahan total kepada Allah SWT.

Adapun sebelum munculnya kesan-kesan tersebut, Penulis telah lebih dulu merasakan tumbuhnya rasa berprasangka baik kepada Allah SWT. Penulis merasakan kesan hati bahwa kalimat tasbih Subhana Rabb… yang artinya Maha Suci Tuhan…, berarti mensucikan Allah dari segala prasangka buruk kita.

Tasbih berarti mengingatkan kita bahwa apapun yang terjadi—yang membahagiakan ataupun yang menyedihkan—adalah yang terbaik untuk kita semua, bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Bijaksana, bahwa Allah adalah Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Akhirnya, tasbih adalah mempercayakan apapun hanya kepada Allah SWT. Jika sujud adalah gerakan inti dari shalat, maka inti dari shalat adalah berprasangka baik kepada Allah SWT. Hanyalah penyerahan total yang didasari prasangka baik, yang menjadi wujud sejati penyembahan seorang hamba kepada Tuhannya.

Jika wudhu adalah pembersihan, maka shalat adalah pelekatan. Dan hanyalah dengan penyerahan total, seorang hamba dapat 'mendekat-lekat' kepada Tuhannya, Allah Rabb al Alam.

Sumber : http://hamdanarfani.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar