Rabu, 06 Mei 2009

Asal Muasal Majelis Dzikir

Majelis Dzikir (MD) adalah sebuah perkumpulan pengajian tarekat yang merupakan anak dari sebuah organisasi tarekat besar bernama Majlis Ta'lim Mutathohirrin (MTM) yang berpusat di Ciasem, Subang, Jawa Bara (Penulis menyebut MTM sebagai organisasi besar, karena cabang-cabangnya menyebar hampir di seluruh Jakarta plus sebagian Jawa Barat, dengan jumlah jamaah mencapai ribuan orang). Nama Majelis Dzikir baru diperkenalkan setelah beberapa tahun sejak wafatnya sang guru besar, Imam Aspuri (Mama Imam Aspuri).

Setelah Guru Besar Imam Aspuri wafat, MTM tidak memiliki guru pengganti yang resmi. Kegiatan pengajian MTM kemudian terpecah dengan dibina oleh murid-murid senior di daerah-daerah, diantaranya di daearah Kemayoran (Jakarta Pusat), Warakas (Jakarta Utara), Pondok Pinang (Jakarta Selatan). Bintara Barat (Bekasi), Bantar Gebang (Bekasi Barat), Depok (Jawa Barat), Bandung (Jawa Barat), dan Ciasem (Jawa Barat). Beberapa waktu kemudian, jamaah MTM di Warakas, Pondok Pinang, dan Bintara dibina oleh ayahanda Chalid Bermawie.

Ayahanda Chalid Bermawie menyadari bahwa setiap murid Imam Aspuri yang kini menjadi pembina (guru), masing-masing memiliki ciri khas dalam pembinaannya. Perbedaan tersebut dapat dikarenakan tidak samanya macam dan tingkat pemahaman, pengalaman spiritual, dan latar belakang kultural sebelum bergabung dengan MTM. Sebagai tanggung jawab moril, dan untuk menghindari kekacauan informasi tentang pelajaran kesufian, maka Ayahanda memberi nama Majelis Dzikir untuk perkumpulan yang dibinanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar